Oleh:
KH Bachtiar Nasir
Orang-orang yang sempurna imannya adalah orang-orang yang
membebaskan Allah dari hal-hal yang tidak pantas dilekatkan kepada Allah.
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ
وَالرُّوْحِ
Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā’ikati war
rūh.
Artinya, “Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan
Jibril.” (HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni).
Bertasbihlah dengan bacaan tasbih tersebut untuk mengatasi
kekecewaan.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Subhānal malikil quddūs
Artinya, “Mahasuci Tuhan yang kudus,” (HR An-Nasa’i dan Ibnu
Majah).
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhānallāh Walhamdulillāh Walā Ilaha Illallāh Wallāhu Akbar
Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu
Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.
Insya Allah bacaan tersebut bisa menerangkan kekeruhan hati.
Seperti Yunus Ibnu Matta yang mengalaminya kegelapan di dalam
ikan.
Rahasianya Yunus bin Matta keluar dari lapis-lapis kegelapan
karena dia senang bertasbih. Seperti disebutkan dalam Surah Ash-Shafat ayat
142-147, kisah Nabi Yunus yang berada dalam lapis-lapis kegelapan saat berada
di dalam perut ikan:
- Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
- Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak
mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari
berbangkit.
- Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam
keadaan sakit.
- Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.
- Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.
Tafsir Ath-Thantowi:
Setelah Nabi Yunus mendapatkan rahmat kami dan mengeluarkan dia
dari ikan besar, maka kami utus dia kepada 100 orang lebih dalam pandangan
manusia.
Tafsir As-Sa’di:
Kemudian Allah memberikan kasih sayang lagi padanya dalam bentuk
yang lain dan mengaruniakan kepadanya suatu karunia yang sangat besar, yaitu
Dia mengutusnya “kepada seratus ribu,” orang manusia “atau lebih” dari itu.
Artinya, mereka kalau tidak lebih dari itu, maka tidak kurang dari itu. Yunus
pun mengajak mereka kepada Allah, “Lalu mereka beriman,” sehingga mereka
menjadi timbangan kebaikan-kebaikan Nabi Yunus, karena beliaulah yang mengajak
mereka.
Karenaya terhadap orang-orang yang kita cintai dan belum bisa
mengajak mereka dalam kebaikan, bacakan tasbih untuknya.
Semua yang ada di langit dan bumi bertasbih kepada Allah,
disebutkan dalam Surah al-Isra ayat 44:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَا لْاَ رْضُ وَمَنْ
فِيْهِنَّ ۗ وَاِ نْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰـكِنْ لَّا
تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا
“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih
kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,
tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha
Pengampun.”
Kata tasbih berasal dari kata sabbaha, artinya berlalu dengan
cepat baik di air maupun di udara.
Tasbih juga maknanya menjauhkan Allah dari sifat-sifat
buruk.
Orang yang bertasbih adalah orang yang bersegera mendekat ke
Allah untuk membersihkan dirinya. Dan tidak mau melekatnya hal-hal yang tidak
pantas kepada Allah.
Tujuh lapis langit dan bumi bertasbih memuji Allah.
Sumber: https://bachtiarnasir.com/tadabbur/ksp/keuntungan-bertasbih/