Tips Cetak Generasi Tangguh

20 Feb 2024 • 50 pembaca


Keluarga menjadi tempat penerimaan yang paling tulus bagi anak. Untuk itu, suasana di rumah harus hidup, orangtua menjadi teman ngobrol yang asyik untuk anak, antusias mendengarkan cerita anak, menghargai gagasan dan pemikiran anak, serta memberikan feedback kepada anak.

 

Namun, saat ini banyak orang tua yang jarang berbicara dengan anaknya, dan memiliki sedikit waktu untuk menanggapi cerita-cerita anaknya.

 

Dua kesalahan yang kerap dilakukan orangtua adalah hanya menuruti apa yang disenangi dan yang menjadi bakat anaknya saja. Selain itu terlalu mudah memberikan pujian kepada anak.

 

Kelemahannya, anak yang hanya fokus diasah satu bakat saja akan sulit beradaptasi saat berada di situasi yang sulit dan penuh tekanan. Oleh karena itu, anak harus diberi banyak keterampilan-keterampilan hidup.

 

Begitu juga dengan anak yang terlalu sering diberi pujian akan menyebabkan anak rapuh menghadapi kritikan. Sebab, tidak semua teman atau orang yang ada di sekitar anak akan memberikan pujian seperti yang dilakukan orang tua. Akibatnya anak rentan dan rapuh secara mental saat menerima tekanan, sulit beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

 

Untuk menjadikan anak tangguh, maka anak harus dilatih menghadapi benturan-benturan masalah dan mampu membuat keputusan dan mengatasi masalahnya sendiri.

 

Semakin tinggi ketangguhan yang diinginkan semakin berat penempaan yang diberikan kepada anak.

 

Apakah latihan itu terasa berat oleh anak? Tidak! Jika anak menikmatinya dan menginginkannya. Ada dorongan yang kuat dari anak untuk mencapai keinginannya itu.

 

Dorongan inilah yang harus ditumbuhkan kepada anak, dorongan untuk mencintai ilmu, dorongan untuk kreatif, dorongan untuk berkarya dan bermanfaat bagi orang banyak.

 

Jadi yang dibutuhkan anak adalah orang tua yang antusias mendegarkan ceritanya, menghargai pemikirannya, dan memberikan feedback kepadanya. Jika anak merasa nyaman dan dekat dengan orang tuanya, saat remaja mereka akan suka diberi nasehat.

 

 

Seminar Parenting,

Ustadz M. Fauzil Adhim, S.Psi.

 

Bagikan ke orang baik lainnya