Tiga Kriteria Memilih Calon Pemimpin

12 Feb 2024 • 110 pembaca


Oleh:

KH Bachtiar Nasir

 

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata:

 

لَوْ كَانَ لَنَا دَعْوَةٌ مُجَابَةٌ لَدَعَوْنَا بِهَا لِلسُّلْطَانِ

 

“Jika engkau hanya punya satu doa yang pasti akan dikabulkan Allah maka mintalah seorang pemimpin yang adil.”

 

Dari perkataan Ahmad bin Hanbal tersebut sebagai isyarat betapa pentingnya umat untuk mendoakan dan berharap pemimpin yang adil. Pemimpin yang adil akan membawa keberkahan hidup dunia dan akhirat.

 

Berdoalah agar kita mendapatkan pemimpin yang baik. Termasuk mengharapkan pemimpin yang baik dalam kontestasi pemilihan presiden 2024. Jika detik ini, pagi ini, siang ini, malam ini, hari ini adalah momen mustajab untuk kita berdoa, maka pergunakanlah untuk berdoa mengharapkan pemimpin yang adil, pemimpin yang membawa semangat perubahan.

 

Ada tiga kriteria dalam Islam dalam memilih calon pemimpin.

 

Pertama, memiliki sifat rahmah terhadap rakyatnya. Calon pemimpin yang punya rasa kasih sayang terhadap rakyatnya. Cari calon pemimpin paling mengerti perintah Allah. Cari pemimpin yang paling mengerti contoh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, terutama dalam urusan kasih sayang.

 

Pemimpin yang dekat dengan rakyat, yang peduli dengan rakyatnya, yang menolong rakyatnya tentu akan ditolong, dimudahkan urusannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana doa yang disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ، فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ

 

“Ya Allah, siapa yang menjabat suatu jabatan untuk mengurusi umatku lalu dia mempersulit mereka, maka persulit jugalah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan untuk mengurusi umatku lalu dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia.” (HR. Muslim).

 

Kemudian, dalam memilih calon pemimpin atau calon presiden maka kita terus berdoa memohon perlindungan kepada Allah dari pemimpin yang buruk.

 

اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء

 

“Ya Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.” (HR. Bukhari).

 

Pesannya jelas sekali, cari pemimpin itu yang cerdas, yang berfikir dewasa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai model kepemimpinan yang ideal. Kepemimpinan Rasulullah tidak kekanak-kanakan, tidak kebocil-bocilan. Kepemimpinan Rasulullah adalah kedewasaan, kematangan, hikmah, tidak bodoh.

 

Bahwa pemimpin yang harus kita pilih adalah pemimpin yang mengerti tentang perintah Allah. Yang paling mengerti tentang perintah Rasulullah. Siapa dia? Ya tentunya adalah orang-orang berilmu. Jangan cari pemimpin yang berdagang dengan rakyatnya. Pemimpin yang hitung-hitungan untung rugi dengan rakyatnya.

 

Kedua, pilih calon pemimpin yang memiliki rasa adil. Karena adil itu mendekati takwa. Pemimpin yang adil itu tetap berlaku adil walaupun kepada bukan yang memilihnya. Dia tetap berlaku adil.

 

Ketiga, pilih calon pemimpin yang mementingkan musyawarah. Mengedepankan syura. Ketika mau mengambil keputusan besar, maka dikedepankan bermusyawarah. Pemimpin yang baik, pemimpin yang selalu menyerap aspirasi dari rakyatnya. Senang syura, senang bermusyawarah.*

 

 

Sumber: https://bachtiarnasir.com/tadzkirah/tiga-kriteria-memilih-calon-pemimpin/

Bagikan ke orang baik lainnya